5 Rangkuman Materi Teori Belajar Lengkap

Post a Comment

teori belajar; teori belajar konstruktivisme; teori belajar konstruktivistik; teori belajar behavioristik; teori belajar kognitif; teori belajar humanistik; teori belajar sibernetik; teori belajar sosial; teori belajar bruner; teori belajar piaget; teori belajar vygotsky; teori belajar humanisme; teori teori belajar; teori belajar kognitivisme; macam macam teori belajar; teori belajar behaviorisme; teori belajar kognitivistik; contoh teori belajar behavioristik; teori belajar dan pembelajaran; 4 teori belajar; teori pembelajaran; teori behavioristik; konstruktivisme; teori behaviorisme; teori kognitif; teori humanistik; teori konstruktivisme; behavioristik; behavioristik adalah; konstruktivisme adalah; teori bruner; kognitivisme; teori vygotsky;

Teori pembelajaran

Dalam perkembangan dari sistem belajar muncul beberapa teori teori belajar yang menekankan dari berbagai aspek. berikut ini rangkuman dari macam macam teori belajar.

1. Teori Belajar Behavioristik

🔹 Behaviourisme,  berdasarkan  tingkah laku  siswa dengan mengandalkan  hasil bukan proses. Hampir sama dengan Tabularasa,  apabila diberi stimulus berupa reward atau hukuman maka perilaku berubah. Kelemahan: tidak memandang proses, siswa tidak mandiri, siswa bergantung pada guru, dan siswa tidak inovatif. Penggagas teori:
  • ivan pavlov

Konsep pembiasan klasik (classical conditioning)
  • Thorndike

Hukum kesiapan (Law of readiness), hukum latihan (Law of exercise), hukum akibat ( Law of effect).
Drill and partice, contoh sehari hari
  • Watson

Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan Respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observable).
  • Guthrie

Hubungan antara stimulus dan respon cenderung hanya bersifat sementara Oleh karena itu peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih tetap. Hukuman yang tepat adalah faktor terpentingnya (punishment)
  • Skinner

Reinforcement, dan punishment
Pengkondisian (Operant conditioning) : Penguatan positif dan negatif, shapping, pendekatan suksetif, extinction, chaining of respon, dan jadwal penguatan.
  • bandura

Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata refleks otomatis atas stimulus melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri.

🔹 Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap belajar jika ia telah mampu menunjukkan perubahan tingkah laku.

2. Teori Belajar Kognitif

🔹 Kognitivisme, siswa memiliki modal awal (pengetahuan awal), siswa tidak blank/tidak kosong. Guru mengaitkan  mata pelajaran  dengan pengetahuan  awal  siswa/pengetahuan  lama. Penggagas teori:

  • Piaget

Tahap: Asimilasi (gabungan materi baru dengan materi lama), Akomodasi (penyesuaian), Ekuilibrasi (keseimbangan klop antara materi baru dengan materi lama)

  1. Sensori motorik 0- 2 tahun
  2. praoperasional 2 - 4 tahun
  3. operasional konkret 7 -1 1 tahun
  4. operasional formal 11 - 15 tahun
  • Brurner

enaktif , ikonik, simbolik

  • Ausubel

Belajar bermakna dan pentingnya pengulangan sebelum belajar dimulai.

3. Teori Belajar Konstruktivistik

🔹 Konstruktivisme, siswa tidak memiliki modal awal atau masih kosong. Guru mengajak anak untuk kreatif, dengan mengkonstruk sendiri dan membuktikan sendiri. Kelebihan: guru sebagai pembimbing sesuai kurikulum, fokus proses, melatih siswa untuk berfikir kreatif dan kritis, siswa mandiri.
🔹 Dalam pandangan teori belajar konstruktivistik, belajar merupakan proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri.

  • Lev vygotsky

ZPD. Dalam teori ini terdapat  dua level untuk ukuran kemampuan dan potensi siswa, yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial. Tingkat perkembangan aktual siswa adalah ketika dia bekerja untuk menyelesaikan tugas atau soal tanpa bantuan orang lain. Sedangkan tingkat perkembangan potensial adalah tingkat dari kompetensi siswa yang dapat tercapai ketika dia dibantu oleh orang lain. Perbedaan diantara kedua tingkat kemampuan tersebut termasuk dalam ZPD. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ZPD terletak diantara hal-hal yang dapat dilakukan oleh siswa dan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh siswa tanpa pendampingan.
Menurut Tharp dan Gallimore (1988) terdapat empat langkah dalam ZPD yaitu sebagai berikut.

  1. Bantuan diberikan oleh MKO (More Knowledge Other).
  2. Bantuan oleh diri sendiri (tanpa bantuan orang lain).
  3. Otomatisasi melalui latihan.
  4. De-otomatisasi, pengulangan dari tiga langkah sebelumnya.

4. Teori Belajar Humanistik

🔹 Humanisme,  memanusiakan  muridnya,  guru  sebagai  fasilitator.  Guru  memberikan  motivasi sebelum atau sesudah pembelajaran sesuai dengan topik.Teori ini ini dapat memanfaatkan teori apa saja asal tujuan tercapai. aplikasi teori humanistik dalam kegiatan pembelajaran cenderung mendorong siswa untuk berpikir induktif.

5. Teori Belajar Sibernetik

🔹 pembelajaran yang berkaitan dengan teknologi masa kini/online/internet.

Related Posts

Post a Comment