10 Cara Efektif Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

Post a Comment

10 Cara Membentuk Karakter Anak

Anak dibawah umur 10 tahun memanglah telah dapat berpikir serta memperhitungkan hal- hal yang mereka amati ataupun mereka dengar. Tetapi sayangnya mereka belum mempunyai pondasi yang kokoh untuk tidak menjajaki tentang baik serta kurang baik, dan memperhitungkan apa yang mereka jalani dapat leluasa diiringi asal mereka bahagia. Hal semacam ini yang membuat orang tua serta guru yang membimbing mereka baik dirumah ataupun sekolah wajib bekerja secara ekstra. Dimana umur dini memanglah waktunya mereka paham apa yang mereka amati serta dengar ataupun yang mereka rasakan, tetapi mereka masih belum dapat mengolah dengan baik. Untuk itu pembentukan kepribadian sangatlah berarti, sehingga menjadi yang paling utama.

pendidikan karakter; pendidikan karakter adalah; pendidikan karakter di sekolah; pendidikan karakter di masa pandemi; pendidikan karakter pdf; pendidikan karakter anak usia dini; pendidikan karakter menurut para ahli; pendidikan karakter mahasiswa; pendidikan karakter di perguruan tinggi; pendidikan karakter mahasiswa pdf; pendidikan karakter bagi mahasiswa; pengertian pendidikan karakter; penguatan pendidikan karakter; tujuan pendidikan karakter; apa itu pendidikan karakter; pendidikan karakter disekolah; jurnal pendidikan karakter; makala pendidikan karakter; makalah pendidikan karakter; contoh pendidikan karakter; pentingnya pendidikan karakter; pendidikan karakter dimasa pandemi; apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter; nilai nilai pendidikan karakter; poster pendidikan karakter; materi pendidikan karakter; buku pendidikan karakter;

Bagaimana Cara Membentuk Karakter Anak ?

1. Pendidikan Keagamaan 

yaitu Dimanapun anda berada dan apapun agama yang dianut, pendidikan aan takut mengenai Tuhan, bagaimana anda beribadah dan memiliki keyakinan harus ditanaman dari kecil. Mengajak mereka pergi ke masjid, gereja dan lainnya. Lalu menyekolahkan mereka dengan sekolah minggu agar atau mengajak mereka mengaji bersama anak-anak lain. Meskipun mereka belum mengerti hakikat utamanya. Setidaknya mereka sudah ditanamkan sifat takut akan Tuhan sejak awal. Semakin dini anda menanaman hal ini pada seorang anak maka akan semakin kuat iman mereka, terutama ketika mereka sudah mengalami pubertas nantinya.

2. Bersikap Konsisten 

yaitu Ketika anda menjadi orang tua dan anak cenderung melihat apa yang anda lakukan, pembangunan karakter bisa dimulai dari sikap konsisten yang anda tunjukan dan lakukan. Dimana anak akan melakukan apa yang anda perintahkan, seperti jangan memakan benda asing, jangan duduk sembarangan, atau jangan membuang mainan sembarangan. Namun ada hal yang akan mengganjal mereka dimana anda tidak konsisten dalam mendidik atau memberikan nasihat dan patahan. Misalnya karena anda malas anda juga membuang sebuah bantal sembarangan dan mereka melihat, maka pendidikan karakter anda akan gagal. misalnya anda tidak memarahi mereka akan hal yang salah, namun besoknya anda kembali memarahinya. Hal seperti ini membuat anak bingung dan justru mengganggu konsep dan pola pikir diri mereka akan hal yang salah dan benar .

3. Tidak Memanjakan

yaitu Siapa orang tua yang tidak memanjakan anak ? bagi mereka anak adalah harta yang berharga dan apapun yang mereka inginkan dan membuatnya bahagia bisa membuat anda bahagia. Salahnya teori ini berdampak pada sikap dan sifat anak-anak baik ketika masih kecil maupun sudah beranjak remaja hingga dewasa. Mereka yang hanya tahu merengek dan terkabul keinginannya akan menjadi karakter yang lemah, cepat putus asa, dan memiliki ego yang besar. Cobalah untuk memikirkan jangka panjang akan sikap dan sifat mereka, jangan selalu biasakan untuk memberikan mainan atau apa yang mereka inginkan. Sedih memang sejak awal melihat mereka menangis, namun anda akan tahu bahwa itu baik untuk anak-anak dalam hal membentuk karakter.

4. Input yang Diterima 

yaitu Kebiasaan merupakan hal yang paling dianggap sepele padahal penting dan juga riskan, dimana anda harus tahu bahwa anak yang sudah dididik sejak kecil dengan kebiasaan yang baik, ketika besar mereka akan terbiasa dengan pendidikan tersebut. Jika memang mereka menyimpang dan melakukan perilaku abnormal, biasanya alam bawah sadar atau psikologis mereka merasa ada yang salah dan tidak sesuai. Maka, pada akhirnya, mereka akan kembali ke kebiasaan mereka, inilah yang menjadi kunci para orang tua untuk menerapan kebiasaan sejak dini ke jalur yang baik. Misalnya dengan makan menggunakan tangan kanan, berbicara sopan dan perlahan, serta duduk dengan teratur. Hal kecil seperti ini akan mempengaruhi tata krama mereka ketika besar.

5. Berbagi itu Penting 

yaitu Apakah anda merasa bahwa dengan alasan mereka masih anak-anak anda melalaikan tugas untuk membentuk karakter yang satu ini ? jawabannya adalah salah. Dimana anak-anak yang dibiasakan untuk tidak berbagi dan meminta pengalahan dari teman yang lain membuat mereka menjadi pribadi yang pelit dan tidak menghargai orang lain. Dampaknya ? tentu saja kehidupan dewasa mereka yang akan berisi dengan karakter negatif. Kemudian, efek samping dari tidak diterapkannya bagaimana berbagi kepada orang lain adalah anak tersebut akan tumbuh menjadi mudah meremehkan orang lain, menganggap orang lain tidak selevel dengannya, bahkan mungkin bisa menjadi anti sosial. Akibatnya, bisa jadi anak tersebut dikucilkan oleh lingkungannya.

6. Anak adalah Peniru yang Baik

yaitu Hal yang harus diperhatikan sebelum menerapkan Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini, adalah memahami anak adalah seorang ahli peniru. Ketika anda mendidik karakter anak sejak dini, secara tidak langsung anda mengintrospeksi sikap dan perilaku anda kembali. Karena anak-anak sangat mudah belajar dan juga meniru. Apa yang mereka lihat maka akan ditiru tanpa tahu baik atau buruk. Untuk orang tua penting memberikan media yang tepat pada anak-anak, apa yang mereka tonton, bagaimana lingkungan sekolah dan rumahnya. Bisa menjadi cara yang tepat untuk membentuk karakter yang memang benar sejak awal. Apabila sang anak memiliki kakak, sang kakak juga perlu mencontohkan yang baik terhadap adiknya. karena adik cenderung lebih mengikuti apa yang telah dilakukan sang kakak. Hal ini dikarenakan pemikiran mereka bahwa sang kakak telah diberi ajaran terlebih dahulu oleh orang tua sehingga apa yang dilakukan sang kakak dianggap benar.

7. Lakukan Hal Kecil

 yaitu Tahukah anda bahwa hal kecil bagi anda belum tentu kecil bagi mereka. Layaknya terbiasa mengatakan hallo, terima kasih dan maaf merupakan cara sederhana untuk membentuk karakter sejak dini. Mereka akan terbisa untuk menggunakan komunikasi ke sesama manusia dengan cara yang benar. Bukan seenaknya saja dan jika anda membiarkan maka mereka menganggap anda memperbolehkannya. Keras bukan berarti galak dan lembut bukan berarti lemah. Seperti yang diberitahukan di atas bahwa anak adalah peniru yang ulung. Oleh karena itu, pembiasaan melakukan hal kecil sejak dini akan berdampak kepada anak dalam kurun waktu yang lama hingga ia beranjak remaja.

8. Nyatakan Salah Jika Memang Salah 

yaitu Apa anda tahu bahwa dengan membela anak yang salah anda telah sengaja membuat anak menjadi seseorang yang pengecut ? apa anda mau ketika besar nanti akan banyak orang yang mengatakan bahwa anak anda adalah seorang “losser”. Tentu saja tidak, anda pasti merasa sedih jika mendengar orang lain berkata buruk akan anak anda. Namun ketika mereka salah dan anda membelanya mati-matian hal tersebutpun salah. Bagaimana anda ingin membentuk karakter dengan baik, jika anda membenarkan hal yang salah. Untuk itu jika anda masih melakukannya stop sekarang juga. Hal ini apabila dibiarkan, akan memberikan efek negatif pada anak yang cenderung membenarkan sesuatu yang salah bahkan setelah ia mulai bersosialisasi di masyarakat.

9. Tanamkan Pada Semua Anak

yaitu Problem ini biasa muncul pada orang tua yang memiliki anak lebih dari dua. Dimana anda harus mengawasi anak yang berbeda sifat dan karakter namun harus bisa mendidik mereka semua. Hal ini bisa anda kerjakan sama-sama dengan pasangan anda. Tak jarang pendidikan karakter melibatkan anak yang lebih dewasa untuk mengajarkan adiknya. Hal ini terjadi agar semua anak terbentuk karakternya secara merata, meskipun tingkat tantangannya berbeda. Misalnya anak sulung yang pendiam, anak kedua yang kritis dan anak ketiga yang tidak suka dikekang. Terlepas dari seperti apa mereka, ketika mereka melihat peraturan dan pembentukan karakter yang direalisasikan sama ke semua anak. Maka mereka akan paham dan terbiasa akan cara baru anda mendidik mereka.

10. Berkelanjutan

yaitu Anak anda sudah tidak lagi dini ? atau anda merasa bahwa ia sudah cukup mengerti apa yang anda ajarkan. Lantas anda berhenti begitu saja mendidik dan menanamkan karakter pada mereka ? jawabannya tentu saja salah. Dimana mendidik anak-anak haruslah berkelanjutan hingga mereka dewasa. Mereka sudah mengerti akan salah dan benar saja, pengawasan anda sebagai orang tua tidak pernah boleh lepas. Hingga mereka menikah dan bertanggung jawab akan hidupnya sendiri. Apalagi jika anak anda masih tergolong anak usia dini. Ketika anda memutuskan untuk menjadi orang tua, maka jalankan tanggung jawab tersebut dan jangan biarkan anak anda lepas dari pengawasan. Mereka akan menjadi karakter yang terbentuk secara tidak sempurna, mereka bisa menjadi fobia sosial, ambivert dan hal lainnya yang dianggap bermasalah secara psikologis karena pendidikan karakter yang tanggung.

Cara diatas dapat kita terapkan perlahan- lahan serta jangan mengharuskan. Sebab hakikatnya anak- anak jangan dituntut serta dibiarkan leluasa, sepanjang mereka masih didalam batasan , kita tidak wajib mengendalikan serta menghalangi kreatifitas serta pikiran mereka. Perihal tersebut akan pengaruhi pertumbuhan serta pikiran mereka serta Cobalah untuk melebur dengan aktivitas serta cara anak anak bersosialisasi untuk membentuk kepribadian yang tidak memaksa tetapi efisien.

Related Posts

Post a Comment